Minggu, 05 November 2017

Mengakui Pernah Galau

Iya, gw terlahir sudah pecicilan dan usil. Konon katanya ,amma gw kelimpungan dengan kepecicilan-an gw ini. Sedangkan ke usilan beralamat keorang-orang terdekat terutama seperempat kodi adek-adek gw yang biasanya terima aja diusilin.

Well, ngomong-ngomog tentang galau, sebelum dua tahun terakhir ini hampir ga ada yang tau mungkin kalau gw perrnah galau. Kecuali orang-orang terdekat tadi #lagian ngapain juga galau diumbar. Jadi galaunya dua tahun terakhir itu udah ga ketutupan sama yang namanya pecicilan dan usil.

Balik lagi dulu aja ya, soal pecicilan, biasanya sehari dirumah tanpa kegiatan yang jelas adalah sebuah hukuman berat buat gw. Jadi pengennya itu ya kelayaban sehat mulu. Sok iya. #satu lagi alasann ga pernah diterima kerja kantoran #nasib.


Sedangkan tentang usil, lu boleh percaya atau tidak. Seperempat kodi adek-adek gw yang malang punya kakak begini itu adalah kelinci percobaan gw semua. Begitu mereka udah gede-gede dan udah cukup cerdas untuk diusilin maka beralih sasaran keteman yang memungkinkan.

Baiklah, sebenarnya dibalik semua sikap jelek diatas gw juga MANUSIA, pernah galau, pernah mewek. Tapi pecicilan dan usil mampu menutupinya. Sedangkann dua tahun terakhir dan Alhamdulillah sudah berakhir sekarang. Gw jadi banyak galau dan itu ga lagi sanggup tertutupi dengan yang namanya pecicilan dan keusilan. Kenapa?

Dua tahun itu aktifitas gw berkurang, hanyut dalam zona nyaman yang akhirya ga nyaman sama sekali. Dan itu membuat galau yang panjang. Panjaaang banget, sepanjang deretan pertanyaan "kapan kawin?"

Dimana harusnya gw sibuk mengembangkan usaha yang udah memeras kerringat darah, eh mala sibuk menikmatinya. Menikmati sesuatu disaat yang belum tepat memang selalu berujung petaka. Lalu berawal lah suka menggalau itu. Sehingga label Pecicilan perkasa sebelumnya jadi rontok dimata khalayak #Tsah #tapi apa pedulinya gw, mewek ya mewek aja.

Lama-lama ini tulisan ngaco juga, padahal cuma mau bilang kalo ga pecicilan atau kurang gerak atau ga punya jadwal beraktifitas yang jelas atau lu sebut aja PENGANGGURAN. Itu cendrung bisa merobah orang dari yang manis jadi berbahaya, berbahaya karena kegalauannya.

Maka tidak selayaknya berlama-lama dizona nyaman, itu jika kita punya kesempatan. terus ajalah bergerak agar tidak galau, karena kata kakek gw dikampung 'ayam kalau udah banyak berdiam diri, besoknya mati'.

Kuncinya disini adalah jangan bermimpi akan hal-hal yang gampang dicapai, bermimpilah yang tinggi agar elu merasakan sensasi bagaimana belajar terbang.


PS,
Me-Nganggur membunuhmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar